Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

MANUSIA

  • Sabtu, 30 Oktober 2010
  • fajar adhi
  • Label:

  • Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
    Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
    Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
    Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

    Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
    1.    Jasmani.
    Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
    2.   Ruh.
    Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
    3.   Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).
    Terdiri atas 3 unsur:
    o    Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.
    o    Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.
    o    Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.
    Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
    1.    Akal (timbangan) haq atau bathil
    2.   Pikir (hitungan) Untung rugi
    3.   Zikir (ingatan) Ingat Allah
    Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya. 
    Machluk machluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang menjadi musuh atau lawan manusia yaitu I
    Sejarah Penemuan Fosil Manusia Purba, Manusia Kera dan Manusia Modern - Teori Perkembangan Evolusi Antar Waktu Arkeologi Biologi
    Secara umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga kelompok, yaitu manusia kera, manusia purba dan manusia modern.
    Yang perlu diingat adalah bahwa teori ini hanya dugaan dan tidak terbukti kebenarannya karena teori evolusi telah runtuh. Fosil manusia lama yang ditemukan bisa saja bukan fosil manusia atau manusia yang memiliki bentuk ciri tubuh yang unik, atau bahkan hasil rekayasa.
    A. Manusia Kera dari Afrika Selatan
    1. Australopithecus Africanus
    Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar     Bechunaland ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.
    2. Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
    Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera tersebut disebut australopithecus.
    B. Manusia Purba / Homo Erectus
    1. Sinanthropus Pekinensis
    Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.
    2. Meganthropus Palaeojavanicus / Manusia Raksasa Jawa
    Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald pada tahun 1939 - 1941.
    3. Manusia Heidelberg
        Manusia heidelberg ditemukan di Jerman
    4.   Pithecanthropus Erectus
    Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.
    C. Manusia Modern
    Pengertian atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang termasuk ke dalam spesies homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira 1450 cm kubik hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu. Manusia modern disebut modern karena hampir mirip atau menyerupai manusia yang ada pada saat ini atau sekarang.
    1. Pertumbuhan Individu
    Individu, kata ini berasal dari bahasa latin “individuum”, yaitu yang tak terbagi. Atau bias juga dikatakan sebutan yang menyatakan kesatuan yang paling kecil. Individu menekankan penyalidikan pada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas, yaitu perseorangan. Sifat dan fungsi orang-orang sekitar kita adalah makhluk yang agak berdiri sendiri dalam berbagai hal.
    Petumbuhan adalah proses asosiasi, yaitu terjadinya perubahan pada seseorang tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau pun empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexionis.
    Dalam membahas pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran, namun pada garis besarnya dapat dibagi tiga golongan, yaitu:
    a. Pendirian nativistik
    Para ahli dari golongan ini menunjukkan berbagai kesempatan atau kemiripan orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian dibidang seni luki, maka kemungkinan besar anaknya menjadi seorang pelukis. Tetapi hal ini akan menimbulkan keraguan apakah kesamaan orang tua dengan anaknya adalah bawaan dari sejak lahir karena adanya hal-hal yang dapat memberikan dorongan kea rah kemajuannya.
    b. Pendirian Emperistik dan Environmentalistik
    Pendirian ini berlawanan dengan pendapat navistik, para ahli mengatakan bahwa pertumbuhan individu seolah-olah tergantung pada lingkungan, sedangkan dasar tidak berperan sama sekali.
    c. Pendirian konvergensi dan interaksionalisme
    Konsepsi konvergensi ialahkonsepsi interaksionalismeyang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan yang dapat menentukan pertumbuhan individu.

    2. Fungsi Keluarga
    Keluarga adalah unit terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok terkecil dari masyarakat. Keluarga erdiri dari suami, istri, dan anak. Anak inilah yang nati berkembang dan menjadi orang tua seperti ayah dan ibunya. Berikut macam-macam fungsi keluarga, yaitu:
    1.    Fungsi biologis, dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan perkawinan untuk anaknya.
    2.   Fungsi pemeliharaan, keluarga diwajibkan berusah untuk terlindung dari gangguan udara, gangguan penyakit, dan gangguan bahaya.
    3.   Fungsi ekonomi, keluarga berusaha menyediakan kebutuhan yang pokok seperti makan dan minum, pakaian, dan tempat tinggal.
    4.   Fungsi keagamaan, keluarga diwajibkan menjalani ajaran-ajaran agama dalam lakunya sebagai manusia yang bertaqwa kepada Tuhan YME.
    5.   Fungsi social, mempersiapkan anak-anaknya dengan memperkenalkan nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak.

    Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

  • Jumat, 08 Oktober 2010
  • fajar adhi
  • Label:

  • PERTUMBUHAN PENDUDUK
    Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam
    masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena
    di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan
    berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan
    dunia.

    Misal : dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah
    pula persediaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung
    sekolah dan sebagainya.
    Di samping itu apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi
    dengan pertambahan fafsilitas di atas akan menimbulkan masalah-masalah.
    Misalnya akan bertambah tingginya angka pengangguran, semakin
    meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak
    tertampung serta timbulnya berbagai kejahatan atau kriminalitas lain.


    Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun.
    Penambahan/pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya
    dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
    1. Kematian (Mortalitas)
    2. Kelahiran (Fertilitas)
    3. Migrasi


    Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan
    tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam
    bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000
    penduduk.
    1. Kematian
    ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi di sini hanya dijelaskan dua
    jenis tingkat kematian saja yakni :
    a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
    Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada
    suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara
    dinyatakan tiap 1.000 orang.

    Pada negara yang sudah maju (developed countries) angka
    tingkat kematian kasar lebih rendah daripada negara-negara yang
    sedang berkembang. 


    Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal
    ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
    I) Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi-bayi
    yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam
    peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir
    mati.
    2) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi
    meninggal hanya sekali).
    3) Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai
    anak makin menurun.
    4) Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja.
    Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
    Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan.
    a. Facundity (kesuburan)
    Facundity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk
    mempunyai anak.
    b. Fertility (fertilitas)Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang
    wanita atau sekelompok wanita. Yang dimaksud dengan lahir hidup adalah
    kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan misalnya : bernafas, bergerak,
    berteriaklmenangis, ada denyutan jantung dan sebagainya. Pengukuran
    vertilitas selalu didasarkan atas jumlah kelahiran hidup pada kelompok
    penduduk pada periode tertentu.Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu/
    sekelompok penduduk erat hubungannya dan tergantung pada : struktur
    umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan,
    status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.Tingkat Kelahiran
    Kasar (Crude Birth Rate/CBR).Tingkat kelahiran kasar adalah jumlah
    kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk
    pada pertengahan tahun tersebut.




    General Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum
    GFR adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 wanita
    usia produktif. Wanita yang berumur produktif antara 15-44 tahun atau antara
    15-49 tahun.
    Jadi untuk menghitung angka kelahiran ini diperlu-kan jumlah penduduk
    wanita usia produktif/subur.


    Age Specific Fertility Rate (ASFR) Tingkat Kelahiran Khusus
    ASFR menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang
    berada dalam kelompok umur 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik daripada
    ukuran di atas, karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat
    dihilangkan. Oleh karena itu ada perbedaan yang jelas mengenai fertilitas
    wanita dalam tiap kelompok interval 5 tahun.


    Migrasi

    Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk
    yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika
    penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi,
    sebab mobilitas mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan
    sementara. Sedangkan migrasi bila dikaitkan dengan unsur waktu di tempat
    yang baru misalnya minimal 6 bulan atau satu tahun. Sedangkan bagi mereka
    yang pernah pindah tempat tinggal kurang dari batas waktu tersebut disebut
    melakukan mobiltias sirkuler.


    Migrasi ini adalah merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang
    kurang menguntungkan. Sebagai akibat dan keadaan alam yang kurang
    menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung
    penduduk di daerah tersebut.
    Langkah-Iangkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya
    untuk pindah ke daerah lain atau kawasan (areal) lain terlebih dahulu ingin
    mengetahui lebih dahulu faktor-faktor sebagai berikut : 2)
    persediaan sumber alam
    lingkungan sosial budaya
    potensi ekonomi
    alat masa depan dengan mengetahui faktor-faktor di muka setidak-tidaknya terhindar darl
    akibat negatif.
    Di samping itu mereka juga memikirkan pelbagai rintangan yang mungkin
    dihadapi selama proses migrasi.


    Dengan adanya intervening Obtacles (rintangan antara) maka timbul dua
    proses migrasi yakni :

    1. Migrasi bertahap
    2. Migrasi langsung


    Secara garis besar kemampakan migrasi di Indonesia dibagi menjadi dua
    kemampakan yaitu : urbanisasi dan migrasi intergional atau transmigrasi.


    Akibat Migrasi.
    a. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil,
    namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara
    keseluruhan.Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda
    yang sangat produktif serta banyak inisiatifnya.Sebagian akibat dari
    penduduk yang rata-rata masih muda terse but memungkinkan
    pertumbuhan penduduk yang pesat di kota, dan bagi pembangunan desanya
    sedikit banyak akan mempengaruhi kelancaran.
    b. Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka
    yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Hal tersebut memungkinkan
    tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan
    di luar jawa.Di DKI Jakarta sebagai akibat dari adanya migrasi interegional
    pertumbuhannya menjadi sangat cepat, sehingga pada tahun 2000
    penduduknya menjadi sekitar 16,6 juta jiwa (SEHINGGA Jakarta akan
    menduduki urutan ke 10 dari kota- kota besar di dunia).
    c. Migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus
    penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk
    (immigrasi) hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar
    0,57% per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi
    penduduk Indonesia.Walaupun migrasi dapat terjadi dalam dimensi
    nasional, regional dan internasional, namun dipandang dari sudut sosiologi
    tidak ada perbedaan dasar antara migrasi nasional dan internasional
    (emigrasi dan imigrasi). Dalam kedua peristiwa tersebut terjadi proses
    yang sarna mengenai pengambilan keputusan perubahan-milia dan
    penyesuaian sosial. Aspek sosiologis migrasi adalah adanya proses
    melepaskan diri dari suatu struktur sosial dan masuk ke dalam struktur
    sosial atau pada kultur yang lain dengan problematik penyesuaian yang
    timbul dari padanya. Komposisi PendudukMenurut Pallard komposisi
    penduduk merupakan distribusi statistik sejumlah individu yang tercakup
    di dalam suatu jumlah penduduk tertentu menurut karakteristik seperti
    umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, jenis pekerjaan dan
    sebagainya.Sedangkan menurut Josepx Y Spengler dan Otis Douley
    Duncan komposisi penduduk dapat diartikan sebagai gabungan frekuensi
    penyebaran ciri-ciri yang terukur atau variabel-variabellain dari anggotaanggotanya.
    Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa
    komposisi penduduk merupakan pengelompokan daripada penduduk yang
    didasarkan pada karakteristik tertentu yang akan disesuaikan dengan
    kegunaannya. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
    Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai peranan
    yang sangat penting hanya dapat untuk mengetahui :
    Pertumbuhan penduduk di suatu daerah termasuk cepat atau lambat.
    Rasio ketergantungan.
    Jumlah wanita dalam usia subur
    Jumlah tenaga kerja yang tersedia.
    Berdasarkan tempat tinggal.
    Bentuk piramida bentuk.
    Menurut John Clark pertumbuhan penduduk dikatakan cepat bila golongan
    umur 0-14 tahun lebih dari 40% dari golongan umur 60 tahun dan lebih sama
    atau kurang dari 10%. 4)
    Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat
    dapat juga dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat
    bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah
    penduduk anak-anak, dewasa dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.
    Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda-beda akan
    menunjukkan bentuk piramida yang berbeda-beda pula.
    Ada tiga jenis struktur penduduk :
    1. Piramida penduouk muda
    Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan
    dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
    kematian. Bentuk ini umumnya kita jumpai pada negara-negara yang sedang
    berkembang. Misalnya : India, Brazilia, Indonesia.
    2. Piramida Stationer
    Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis)
    sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
    Piramida penduduk yang berbentuk sistem ini terdapat pada negara-negara
    yang maju seperti Swedia, Belanda, Skandinavia.


    KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

    A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDA YAAN 01 INDONESIA.
    1. Zaman Batu sampai Zaman Logam
    Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesia, mulai dari zaman
    batu sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku, memerlukan waktu
    pembahasan yang panjang. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli
    prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :
    Zaman batu tua (Palaeolithikum)
    Zaman batu muda (Neolithikum).
    Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan
    peralatan masih kasar-kasar, misalnya kapak genggam.
    Kapak genggam-kapak genggam semacam itu kita kenaI dari Eropa,
    Afrika, Asia Tengah sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam
    ini tidak didapati orang di Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli
    prehistori, bangsa-bangsa Proto Austronesia pembawa kebudayaan
    Neolithikum berupa kapak batu besar maupun kecil bersegi-segi itu berasal
    dari Cina Selatan, menyebar ke arah Selatan, ke hilir sungai-sungai besar
    sampai ke Semenanjung Malaka.
    Lebih lanjut menyebar ke Sumatra, Jawa. kallimantan Barat. Nusa
    Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi. berlanjut Ke Pilipina. Kapakkapak
    batu serupa itu diasah sampai mengkilat dan diikat kepada tangkai
    kayu dengan rotan.
    Bersamaan dengan persebaran budaya kapak-kapak batu itu, tersebar pula
    bahasa Proto AUslrone..;ia. Bahasa Proto-Austronesia sebagai induk atau cikal
    blkal bahasa dari bangsa-bang~ayang mendiami pulau-pulau diantara Samudra
    lndone~ia dan Samudra Pasifik. Dengan begitu bahasa Proto Austronesia
    sebagai induk bahasa-bahasa di Wilayah negara-negara anggota Asean,
    khususnya Republik Indunesia., dikemudian hari muncul sebagai bahasa
    Melayu. Bahasa Melayu dengan dialek-dialek yang berbeda-beda itu, salah
    satu diantaranya berkembang di Republik Indonesia. kemudian menjadl bahasa
    Indonesia .sebagai bahasa resmi bahasa kesatuan Republik Indonesia.
    Zaman batu muda (Neolithikum) benar-benar membawa revolusi dalam
    kehidupan mal1lhla. Pada zaman ini mereka mulai hidup menetap, membuat
    rumah. membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan beternak untuk
    memenuhi kebutuhan hidup. Sejalan dengan itu revolusi alat-alat keperluan
    penunjang kehidupanpun terjadi. Penyelidikan-penyelidlkan lebih lanjut
    menemukan bahwa manusia-manusia zaman batu muda itu telah mengenal
    dan Illcmiliki kepandaian nwngecor/mencairkan logam dari biji besi, dan
    mcnuangkan ke dalam cetakan-cetakan serta mendinginkannya. Oleh karena
    itulah mercka Illampu mernbuat aneka ragam senjata berbmu dan berperang
    "erta alat-alat lain yang rnereka perlukan.
    Bangsa-hangsa Proto-Austronesia yang rnasuk dari Semenanjung Indo
    China ke Indonesia itu rnembawa Kebudayaan Dongson, dan menyebar di
    lndonesia. Materi Dongson diantaranya berupa senjata-senjata tajarn dan kapak
    bercantuk sepatu dari bahan perunggu.
    Sualu hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini ialah
    kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal
    kcbudayaan yang tinggi derajatnya, dan zaman tersebut pada dasarnya penting
    dail untuk perkembangan sejarah Indone~ia selanjutnya.

    Kebudayaan dan Kepribadian

    Berbagai penelitian Antrophologi Budaya menunjukkan bahwa terdapat
    korelasi di antara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian
    anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. opini umum juga menyatakan,
    bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa
    yangbersangkutan. Kalau begitu, pada sisi mana kebudayaan dapat memberikan
    pengaruh terhadap suatu kepribadian ?
    Jawabnya. jika kita melihat dari sisi sikap pemilik kebudayaan itu sendiri.
    Manakala pemilik kebudayaan itu menganggap bahwa segal a sesuatu yang
    terangkum dan terlebur dalam segal a materi kebudayaan itu sebagai sesuatu
    yang logis. normal serasi. dan selaras dengan kodrat alam dalam tabiat asasi
    manusia dan sebagainya.
    Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai
    konkretisasi. Nilai dan kaedah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal
    perilaku yang pantas. Suatu kaidah, misalnya kaidah hukum memberikan
    batas-batas pada perilaku seseorang. Batas-batas tersebut menjadi suatu "aturan
    permainan" dalam pergaulan hidup.
    Sebaliknya segal a yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, dianggap
    rendah, aneh, kurang susila, bertentangan dengan kodrat alam dsb.
    Contoh
    Oi Indonesia pada umumnya, apabila seorang wanita hamil tidak
    mempunyai suami, ia adalah profil seseorang yang telah melanggar adat/
    kebiasaan suatu keluarga, masyarakat dan bangsa pada umumnya. Budaya/
    adat istiadat keluarga. masyarakat, dan bangsa Indonesia yang berakar dari
    ajaran agama, tidak membenarkan dan tidak mentolerir hal semacam itu, baik
    oleh lingkungan keluarga maupun masyarakat, orang itu akan dikucilkan,
    dicibir direndahkan harkatnya. Sebab ia telah melanggar adat/kepribadian
    keluarga dan masyarakat di sekelilingnya. Secara langsung atau tidak langsung,
    lingkungan masyarakat dimana ia berdomisili telah memberikan sanksi atas
    perbuatannya yang telah melanggar tata budaya/kepribadian masyarakat dan
    bangsa. Suatu tingkah laku lainnya yang dipandang sebagai pelanggaran berat
    terhadap adat istiadat, tata budaya, dan kepribdaian bangsa adalah"kumpul
    kebo" (seorang pria dan wanita dewasa hidup bersama seperti suami isteri,
    tanpa melalui proses akad nikah). Mengapa perbuatan/kedua tingkah laku
    tersebut di atas dipandang sebagai pelanggaran adat istiadat, tata budaya, dan
    kepribadian masyarakat/bangsa ?

    Sebab, kedua kasus tersebut telah melanggar nilai-nilai budaya dan sistem
    kaidah sebagai "peraturan permainan" dalam pergaulan bermasyarakat,
    berbangsa dan bernegara.
    Akan tetapi bagaimana kedua kasus tersebut jika terjadi di negara-negara
    Barat atau di negeri negeri blok Komunis ?
    Mungkin dianggap biasa-biasa saja. Mengapa begitu ? Sebab, tata budaya
    dan kepribadian yang dibakukan dalam sistem nilai, sistem kaidah orangorang
    Barat dan Bagi mereka di negeri-negeri Komunis, membenarkan
    kebiasaan/tingkah laku seperti itu. Sama sekali bukan merupakan pelanggaran
    adat istiadat, etika, moral, atau kepribadian bangsanya.
    Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama
    pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adal. Di
    luar itu, ciri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga
    tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari.
    Disini disampaikan kesan-kesan positif dari para turis asing yang pemah
    berkunjung ke Indonesia, menyatakan bahwa salah satu ciri khas kepribadian
    bangsa Indonesia adalah: memiliki sifat ramah tamah, suka menolong, dan
    memiliki sifat gotong royong. Mengapa para turis asing itu dapat
    mengungkapkan hal-hal tersebut diatas ? Sebab, mereka telah mengamati dan
    merasakan sifat ramah tamah dan gotong royong dalam kehidupan seharihari
    di mana-mana. Kesemuanya telah mereka temukan tidak dalam polesan
    atau berpura-pura. Ciri khas kepribadian suatu bangsa dalam bentuk lain
    dapat diamati dalam macam ragam karya budayanya. Misalnya dari karyakarya
    budaya/karya seni tari, seni pahat/seni ukir, seni sastra, seni bangunan,
    atau dalam berbagai bentuk ragam pakaian adat. Indonesia memiliki
    kebhinekaan dalam hal, bahasa, adat istiadat, berbagai ragam karya budaya
    dari ke bhinekaan suku-suku bangsanya. Tegasnya corak-corak kebudayaan
    dari berbagai suku-suku bangsa Republik Indonesia, memberikan corak-corak
    kepribadian bangsa Indonesia.
    Kepribadian bangsa Indonesia yang rama tamah, suka menolong, memiliki
    sifat kegotong royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian
    suku-suku bangsa yang berada Republik Indonesia, dan terpatri meenjadi
    ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.