PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam
masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena
di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan
berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan
dunia.
Misal : dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah
pula persediaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung
sekolah dan sebagainya.
Di samping itu apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi
dengan pertambahan fafsilitas di atas akan menimbulkan masalah-masalah.
Misalnya akan bertambah tingginya angka pengangguran, semakin
meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak
tertampung serta timbulnya berbagai kejahatan atau kriminalitas lain.
Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun.
Penambahan/pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Fertilitas)
3. Migrasi
Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan
tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam
bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000
penduduk.
1. Kematian
ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi di sini hanya dijelaskan dua
jenis tingkat kematian saja yakni :
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada
suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara
dinyatakan tiap 1.000 orang.Pada negara yang sudah maju (developed countries) angka
tingkat kematian kasar lebih rendah daripada negara-negara yang
sedang berkembang. Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal
ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
I) Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi-bayi
yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam
peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir
mati.
2) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi
meninggal hanya sekali).
3) Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai
anak makin menurun.
4) Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja.
Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan.
a. Facundity (kesuburan)
Facundity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk
mempunyai anak.
b. Fertility (fertilitas)Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang
wanita atau sekelompok wanita. Yang dimaksud dengan lahir hidup adalah
kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan misalnya : bernafas, bergerak,
berteriaklmenangis, ada denyutan jantung dan sebagainya. Pengukuran
vertilitas selalu didasarkan atas jumlah kelahiran hidup pada kelompok
penduduk pada periode tertentu.Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu/
sekelompok penduduk erat hubungannya dan tergantung pada : struktur
umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan,
status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.Tingkat Kelahiran
Kasar (Crude Birth Rate/CBR).Tingkat kelahiran kasar adalah jumlah
kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk
pada pertengahan tahun tersebut.General Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum
GFR adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 wanita
usia produktif. Wanita yang berumur produktif antara 15-44 tahun atau antara
15-49 tahun.
Jadi untuk menghitung angka kelahiran ini diperlu-kan jumlah penduduk
wanita usia produktif/subur.
Age Specific Fertility Rate (ASFR) Tingkat Kelahiran Khusus
ASFR menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang
berada dalam kelompok umur 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik daripada
ukuran di atas, karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat
dihilangkan. Oleh karena itu ada perbedaan yang jelas mengenai fertilitas
wanita dalam tiap kelompok interval 5 tahun.Migrasi
Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk
yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika
penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi,
sebab mobilitas mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan
sementara. Sedangkan migrasi bila dikaitkan dengan unsur waktu di tempat
yang baru misalnya minimal 6 bulan atau satu tahun. Sedangkan bagi mereka
yang pernah pindah tempat tinggal kurang dari batas waktu tersebut disebut
melakukan mobiltias sirkuler.
Migrasi ini adalah merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang
kurang menguntungkan. Sebagai akibat dan keadaan alam yang kurang
menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung
penduduk di daerah tersebut.
Langkah-Iangkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya
untuk pindah ke daerah lain atau kawasan (areal) lain terlebih dahulu ingin
mengetahui lebih dahulu faktor-faktor sebagai berikut : 2)
persediaan sumber alam
lingkungan sosial budaya
potensi ekonomi
alat masa depan dengan mengetahui faktor-faktor di muka setidak-tidaknya terhindar darl
akibat negatif.
Di samping itu mereka juga memikirkan pelbagai rintangan yang mungkin
dihadapi selama proses migrasi.Dengan adanya intervening Obtacles (rintangan antara) maka timbul dua
proses migrasi yakni :
1. Migrasi bertahap
2. Migrasi langsungSecara garis besar kemampakan migrasi di Indonesia dibagi menjadi dua
kemampakan yaitu : urbanisasi dan migrasi intergional atau transmigrasi.
Akibat Migrasi.
a. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil,
namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara
keseluruhan.Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda
yang sangat produktif serta banyak inisiatifnya.Sebagian akibat dari
penduduk yang rata-rata masih muda terse but memungkinkan
pertumbuhan penduduk yang pesat di kota, dan bagi pembangunan desanya
sedikit banyak akan mempengaruhi kelancaran.
b. Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka
yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Hal tersebut memungkinkan
tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan
di luar jawa.Di DKI Jakarta sebagai akibat dari adanya migrasi interegional
pertumbuhannya menjadi sangat cepat, sehingga pada tahun 2000
penduduknya menjadi sekitar 16,6 juta jiwa (SEHINGGA Jakarta akan
menduduki urutan ke 10 dari kota- kota besar di dunia).
c. Migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus
penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk
(immigrasi) hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar
0,57% per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi
penduduk Indonesia.Walaupun migrasi dapat terjadi dalam dimensi
nasional, regional dan internasional, namun dipandang dari sudut sosiologi
tidak ada perbedaan dasar antara migrasi nasional dan internasional
(emigrasi dan imigrasi). Dalam kedua peristiwa tersebut terjadi proses
yang sarna mengenai pengambilan keputusan perubahan-milia dan
penyesuaian sosial. Aspek sosiologis migrasi adalah adanya proses
melepaskan diri dari suatu struktur sosial dan masuk ke dalam struktur
sosial atau pada kultur yang lain dengan problematik penyesuaian yang
timbul dari padanya. Komposisi PendudukMenurut Pallard komposisi
penduduk merupakan distribusi statistik sejumlah individu yang tercakup
di dalam suatu jumlah penduduk tertentu menurut karakteristik seperti
umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, jenis pekerjaan dan
sebagainya.Sedangkan menurut Josepx Y Spengler dan Otis Douley
Duncan komposisi penduduk dapat diartikan sebagai gabungan frekuensi
penyebaran ciri-ciri yang terukur atau variabel-variabellain dari anggotaanggotanya.
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa
komposisi penduduk merupakan pengelompokan daripada penduduk yang
didasarkan pada karakteristik tertentu yang akan disesuaikan dengan
kegunaannya. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai peranan
yang sangat penting hanya dapat untuk mengetahui :
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah termasuk cepat atau lambat.
Rasio ketergantungan.
Jumlah wanita dalam usia subur
Jumlah tenaga kerja yang tersedia.
Berdasarkan tempat tinggal.
Bentuk piramida bentuk.
Menurut John Clark pertumbuhan penduduk dikatakan cepat bila golongan
umur 0-14 tahun lebih dari 40% dari golongan umur 60 tahun dan lebih sama
atau kurang dari 10%. 4)
Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat
dapat juga dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat
bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah
penduduk anak-anak, dewasa dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.
Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda-beda akan
menunjukkan bentuk piramida yang berbeda-beda pula.
Ada tiga jenis struktur penduduk :
1. Piramida penduouk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan
dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian. Bentuk ini umumnya kita jumpai pada negara-negara yang sedang
berkembang. Misalnya : India, Brazilia, Indonesia.
2. Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis)
sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
Piramida penduduk yang berbentuk sistem ini terdapat pada negara-negara
yang maju seperti Swedia, Belanda, Skandinavia.KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDA YAAN 01 INDONESIA.
1. Zaman Batu sampai Zaman Logam
Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesia, mulai dari zaman
batu sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku, memerlukan waktu
pembahasan yang panjang. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli
prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :
Zaman batu tua (Palaeolithikum)
Zaman batu muda (Neolithikum).
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan
peralatan masih kasar-kasar, misalnya kapak genggam.
Kapak genggam-kapak genggam semacam itu kita kenaI dari Eropa,
Afrika, Asia Tengah sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam
ini tidak didapati orang di Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto Austronesia pembawa kebudayaan
Neolithikum berupa kapak batu besar maupun kecil bersegi-segi itu berasal
dari Cina Selatan, menyebar ke arah Selatan, ke hilir sungai-sungai besar
sampai ke Semenanjung Malaka.
Lebih lanjut menyebar ke Sumatra, Jawa. kallimantan Barat. Nusa
Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi. berlanjut Ke Pilipina. Kapakkapak
batu serupa itu diasah sampai mengkilat dan diikat kepada tangkai
kayu dengan rotan.
Bersamaan dengan persebaran budaya kapak-kapak batu itu, tersebar pula
bahasa Proto AUslrone..;ia. Bahasa Proto-Austronesia sebagai induk atau cikal
blkal bahasa dari bangsa-bang~ayang mendiami pulau-pulau diantara Samudra
lndone~ia dan Samudra Pasifik. Dengan begitu bahasa Proto Austronesia
sebagai induk bahasa-bahasa di Wilayah negara-negara anggota Asean,
khususnya Republik Indunesia., dikemudian hari muncul sebagai bahasa
Melayu. Bahasa Melayu dengan dialek-dialek yang berbeda-beda itu, salah
satu diantaranya berkembang di Republik Indonesia. kemudian menjadl bahasa
Indonesia .sebagai bahasa resmi bahasa kesatuan Republik Indonesia.
Zaman batu muda (Neolithikum) benar-benar membawa revolusi dalam
kehidupan mal1lhla. Pada zaman ini mereka mulai hidup menetap, membuat
rumah. membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan beternak untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Sejalan dengan itu revolusi alat-alat keperluan
penunjang kehidupanpun terjadi. Penyelidikan-penyelidlkan lebih lanjut
menemukan bahwa manusia-manusia zaman batu muda itu telah mengenal
dan Illcmiliki kepandaian nwngecor/mencairkan logam dari biji besi, dan
mcnuangkan ke dalam cetakan-cetakan serta mendinginkannya. Oleh karena
itulah mercka Illampu mernbuat aneka ragam senjata berbmu dan berperang
"erta alat-alat lain yang rnereka perlukan.
Bangsa-hangsa Proto-Austronesia yang rnasuk dari Semenanjung Indo
China ke Indonesia itu rnembawa Kebudayaan Dongson, dan menyebar di
lndonesia. Materi Dongson diantaranya berupa senjata-senjata tajarn dan kapak
bercantuk sepatu dari bahan perunggu.
Sualu hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini ialah
kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal
kcbudayaan yang tinggi derajatnya, dan zaman tersebut pada dasarnya penting
dail untuk perkembangan sejarah Indone~ia selanjutnya.
Kebudayaan dan Kepribadian
Berbagai penelitian Antrophologi Budaya menunjukkan bahwa terdapat
korelasi di antara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian
anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. opini umum juga menyatakan,
bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa
yangbersangkutan. Kalau begitu, pada sisi mana kebudayaan dapat memberikan
pengaruh terhadap suatu kepribadian ?
Jawabnya. jika kita melihat dari sisi sikap pemilik kebudayaan itu sendiri.
Manakala pemilik kebudayaan itu menganggap bahwa segal a sesuatu yang
terangkum dan terlebur dalam segal a materi kebudayaan itu sebagai sesuatu
yang logis. normal serasi. dan selaras dengan kodrat alam dalam tabiat asasi
manusia dan sebagainya.
Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai
konkretisasi. Nilai dan kaedah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal
perilaku yang pantas. Suatu kaidah, misalnya kaidah hukum memberikan
batas-batas pada perilaku seseorang. Batas-batas tersebut menjadi suatu "aturan
permainan" dalam pergaulan hidup.
Sebaliknya segal a yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, dianggap
rendah, aneh, kurang susila, bertentangan dengan kodrat alam dsb.
Contoh
Oi Indonesia pada umumnya, apabila seorang wanita hamil tidak
mempunyai suami, ia adalah profil seseorang yang telah melanggar adat/
kebiasaan suatu keluarga, masyarakat dan bangsa pada umumnya. Budaya/
adat istiadat keluarga. masyarakat, dan bangsa Indonesia yang berakar dari
ajaran agama, tidak membenarkan dan tidak mentolerir hal semacam itu, baik
oleh lingkungan keluarga maupun masyarakat, orang itu akan dikucilkan,
dicibir direndahkan harkatnya. Sebab ia telah melanggar adat/kepribadian
keluarga dan masyarakat di sekelilingnya. Secara langsung atau tidak langsung,
lingkungan masyarakat dimana ia berdomisili telah memberikan sanksi atas
perbuatannya yang telah melanggar tata budaya/kepribadian masyarakat dan
bangsa. Suatu tingkah laku lainnya yang dipandang sebagai pelanggaran berat
terhadap adat istiadat, tata budaya, dan kepribdaian bangsa adalah"kumpul
kebo" (seorang pria dan wanita dewasa hidup bersama seperti suami isteri,
tanpa melalui proses akad nikah). Mengapa perbuatan/kedua tingkah laku
tersebut di atas dipandang sebagai pelanggaran adat istiadat, tata budaya, dan
kepribadian masyarakat/bangsa ?
Sebab, kedua kasus tersebut telah melanggar nilai-nilai budaya dan sistem
kaidah sebagai "peraturan permainan" dalam pergaulan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Akan tetapi bagaimana kedua kasus tersebut jika terjadi di negara-negara
Barat atau di negeri negeri blok Komunis ?
Mungkin dianggap biasa-biasa saja. Mengapa begitu ? Sebab, tata budaya
dan kepribadian yang dibakukan dalam sistem nilai, sistem kaidah orangorang
Barat dan Bagi mereka di negeri-negeri Komunis, membenarkan
kebiasaan/tingkah laku seperti itu. Sama sekali bukan merupakan pelanggaran
adat istiadat, etika, moral, atau kepribadian bangsanya.
Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama
pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adal. Di
luar itu, ciri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga
tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari.
Disini disampaikan kesan-kesan positif dari para turis asing yang pemah
berkunjung ke Indonesia, menyatakan bahwa salah satu ciri khas kepribadian
bangsa Indonesia adalah: memiliki sifat ramah tamah, suka menolong, dan
memiliki sifat gotong royong. Mengapa para turis asing itu dapat
mengungkapkan hal-hal tersebut diatas ? Sebab, mereka telah mengamati dan
merasakan sifat ramah tamah dan gotong royong dalam kehidupan seharihari
di mana-mana. Kesemuanya telah mereka temukan tidak dalam polesan
atau berpura-pura. Ciri khas kepribadian suatu bangsa dalam bentuk lain
dapat diamati dalam macam ragam karya budayanya. Misalnya dari karyakarya
budaya/karya seni tari, seni pahat/seni ukir, seni sastra, seni bangunan,
atau dalam berbagai bentuk ragam pakaian adat. Indonesia memiliki
kebhinekaan dalam hal, bahasa, adat istiadat, berbagai ragam karya budaya
dari ke bhinekaan suku-suku bangsanya. Tegasnya corak-corak kebudayaan
dari berbagai suku-suku bangsa Republik Indonesia, memberikan corak-corak
kepribadian bangsa Indonesia.
Kepribadian bangsa Indonesia yang rama tamah, suka menolong, memiliki
sifat kegotong royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian
suku-suku bangsa yang berada Republik Indonesia, dan terpatri meenjadi
ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar