Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Log On Screen

  • Rabu, 22 Desember 2010
  • fajar adhi
  • Label:
  • halo sobat, disini gw mau ngeposting gimana caranya kita bisa merubah gambar windows 7 saat start up menjadi gambar apa yang kita inginkan .

    pertama sobat bisa download di sini :
    Download file disini!

    kemudian instal aplikasi tersebut lalu bila selesai di instal maka buka ke tampilan windows awal atau ke tampilan awal windows, seperti contoh gambar di bawah ini, lalu klik logon screen!


    silahkan mencoba!

    Telkomsel Voucher Generator

  • fajar adhi
  • Label:
  • halo sobat semua, gw ada bocoran baru nih buat lo lo yang mau pulsa gratisan,
    patut di coba nih !




    Disini gw akan memberikan sebuah generator dimana akan memberikan sebuah kode voucher simpati dan kartu as.

    Silahkan di coba :
    Download file disini!

    Penemuan Bakteri untuk perbaikan jalan beton

  • Jumat, 26 November 2010
  • fajar adhi
  • Label:
  • Peneliti di Inggris  siap memanfaatkan kemampuan bakteri yang mampu berkembang cepat untuk menutup lubang di jalan-jalan yang terbuat dari beton,
    Setelah menyelesaikan penelitian panjang, ilmuwan asal University of Newcastle menyebutkan bahwa dalam waktu dekat mereka bisa menugaskan bakteri yang mereka teliti untuk melakukan hal tersebut.

    Para ilmuwan mengoptimalkan microba kecil yakni BacillaFilla untuk memproduksi kerangka bakterial berbentuk batangan sangat keras yang diperkuat oleh kalsium karbonat dan ‘lem’ bakterial khusus.
    Yang menarik, bakteria tersebut memiliki asal muasal yang sangat dekat dengan Bacillus subtilis, atau bakteri yang umum ditemukan di tanah.

    Saat makhluk yang sudah dimodifikasi secara genetik tersebut bersentuhan dengan lubang atau celah yang memiliki pH tertentu pada beton, mereka akan berkecambah dan masuk ke dalamnya dan mulai berkembang biak. Pada titik tertentu, koloni bakteri yang sudah diprogram secara genetik itu akan menghancurkan diri sendiri agar tidak malah merusak beton yang bersangkutan.

    Hasilnya, tambalan buatan bakteri tersebut dilaporkan sama kuat dengan tambalan beton biasa.

    Jennifer Hallinan, salah satu peneliti University of Newcastle, Inggris menyebutkan, material yang dibuat oleh bakteri tersebut sangat berharga. Tidak hanya untuk jalanan, akan tetapi juga gedung-gedung. Khususnya bangunan yang sudah termakan usia atau diguncang gempa.

    “Mencari cara untuk memperpanjang umur bangunan berarti kita bisa mengurangi dampak lingkungan dan mencari solusi yang berkesinambungan,” ucap Hallinan, seperti dikutip dari DailyTech, 26 November 2010.

    Hallinan menyebutkan, tambalan beton dari bakteri itu juga sangat bermanfaat di kawasan di mana gempa sering mengancam dan memaksa otoritas setempat merubuhkan bangunan yang mengalmi kerusakan karena tidak ada cara mudah untuk memperbaiki keretakan dan membuat bangunan kembali kokoh.

    Sumber : http://www.vivanews.com

    Sinyal Seluler di Mobil Bakal Diblokir

  • fajar adhi
  • Label:
  • Pemerintah Amerika Serikat meluncurkan kampanye Faces of Distracted Driving. Pada kampanye itu ditayangkan video orang-orang yang mengalami kecelakaan akibat berkendara sambil menggunakan telepon. Tujuannya untuk meminimalisir perilaku buruk saat berkendaraan tersebut.

    Meski demikian, sejumlah kritikus berpendapat, kampanye itu tidak akan sanggup menahan hasrat pengemudi untuk tetap menggunakan ponsel. Pemerintah diminta menerapkan aturan untuk mewajibkan pemasangan perangkat pemblokir sinyal seluler yang otomatis aktif saat kendaraan dihidupkan.

    Ide tersebut ditanggapi positif oleh Ray LaHood, Menteri Transportasi AS. “Saya rasa, itu akan diterapkan,” kata LaHood, seperti dikutip dari DailyTech, 26 November 2010. “Teknologinya sudah ada dan bisa diadaptasi agar dapat dipasang di mobil.”

    Mengemudi sambil berkomunikasi menggunakan telepon seluler, kata LaHood, telah menjadi epidemi. “Kita perlu melakukan banyak hal jika ingin menyelamatkan banyak nyawa,” ucap LaHood. “Hidup mereka dan kehidupan banyak orang lainnya terpaksa dihabisi. Sayangnya, itu bukan akibat kejahatan, tetapi karena kecerobohan.”

    Pada kampanye Faces of Distracted Driving, pemerintah juga mengungkapkan data dari National Highway Traffic Safety Administration. “Tahun lalu, mengemudi sambil berkomunikasi telah menyebabkan jatuhnya 5.500 korban jiwa dan melukai lebih dari 500 ribu orang,” ucap LaHood.

    Saat ini, di Amerika Serikat sendiri, perangkat pemblokir sinyal ponsel kerap digunakan agen pemerintah dalam kondisi tertentu. Akan tetapi, sekarang ini warga yang memakai alat pemblokir sinyal di ruang publik bisa dikenai denda hingga US$11 ribu atau sekitar Rp98 juta atau penjara hingga 1 tahun. (kd)•
     
    Sumber : http://www.vivanews.com

    Inilah urutan gedung tetinggi di Dunia 2010

  • fajar adhi
  • Label:
  • Kota kota besar yang ada di Dunia memiliki gedung yang beraneka ragam jenis, bentk dan tingginya.
    langsung saja kita Bahas top 10 gedung gedung skyscraper page versi 26 nopember 2010 :

    1. Burj Khalifa
    terletak di kota dubai, UAE


        2.  Taipei 101



    terletak di kota Taipei, korea Utara






















    3.  Shanghai World Financial Center


    terletak di Shanghai ibukota China


    4.  International Commerce

    terletak di negara kota hongkong


    5. Petronas Towers

    terletak di KLCC, kuala Lumpur, malaysia

     6. Nanjing Greenland Financial

    terletak di kota nanjing, china























    7.  Wilis Tower


    terletak di Chichago, negara bagian Illinois, Amerika Serikat


    8. Guangzhou International Finance Center


    terletak di kota Guangzhou, China







    9. Trump International Hotel & Tower

    terletak di Chichago, USA
     10. Jin Mao Tower


    terletak di Shanghai ibukota China.


         Nah itulah beberapa gedung yang saya rilis versi tanggal 26 nopember 2010, data ini amat akuurat karena saya berpedoman dengan http://www.skyscraperpage.com jadi bila tidak percaya silahkan dilihat daftar list gedung tertinggi di dunia. :)

    bicara kapan ya Indonesia bisa seperti ini? kita semua tidak ada yang tau hehe








    Icon Kota Jakarta

  • fajar adhi
  • Label:
  • Halo kali ini saya akan membahas beberapa maskot Ibokota Jakarta :)

    Indonesia memiliki beberapa proyek untuk memulai pembanguan Mega Proyek tersebut namun karena dilanda krisis moneter di Tahun 1998 maka Indonesia Jatuh dr Posisi ekonomi yang Tinggi pada saat itu.
    dan pada akhirnya hanya satu gedung pencakar langit yang berhasil dibuat oleh Indonesia untuk yang perama kalinya. kalian tau Gedung apakah itu?
    pasti kalian tau gedung di jakarta yang tersohor sebagai icon jakarta setelah Monas ? yak ini dia menara Wisma BNI 46 





    nah selain terkenal dari gedung gedung tinggi lainnya seperti gambar di bawah ini kota jakarta juga mempunya tugu monas maskot lambang Ibukota Jakarta

    Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan monumen ini dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional yang terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka mulai pukul 08.00 - 15.00 Waktu Indonesia Barat setiap hari sepanjang pekan, kecuali hari senin pada pekan terakhir setiap bulannya monumen ini tutup.

    PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME bab 10

  • Rabu, 24 November 2010
  • fajar adhi
  • Label:
  • - Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama
    mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar-benar religius pada
    suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif
    tentang realitas tertinggi, mampu berhubungan, meskipun singkat, dengan
    suatu perantara yang supernatural.
    - Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan, bahwa orang-orang yang
    bersikap religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok
    keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi
    keagamaan mereka.
    - Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah
    laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.

    Masyarakat-masyarakat Industri Sekular

    Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh
    terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian-penyesuaian
    terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian-penyesuaian
    terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian-penyesuaian dalam
    hubungan-hubungan kemanusiaan sendiri.
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai
    konsekuensi penting bagi agama. Salah satu akibatnya adalah anggota
    masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan
    penalaran dan efisiensi dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga
    lingkungan yang bersifat sekular semakin meluas, sering kali dengan
    pengorbanan lingkungan yang sakral. Watak masyarakat sekular, menurut
    Roland Robertson (1984), tidak terlalu memberikan tanggapan langsung
    terhadap agama. Misalnya pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaankebiasaan
    agama peranannya sedikit.
    Pada umumnya kecenderungan sekularisasi mempersempit ruang gerak
    kepercayaan-kepercayaan dan pengalaman-pengalaman keagamaan yang
    terbatas pada aspek yang lebih kecil dan bersifat khusus dalam kehidupan
    masyarakat dan anggota-anggotanya.
    Pernyataan di atas menimbulkan pertanyaan, apakah masyarakat sekular
    akan mampu secara efektif mempertahankan ketertiban umum tanpa
    kekerasaninstitusional apabila pengaruh agama telah semakin berkurang.
    Barangkali agama akan bereaksi terhadap institusionalisme, impersonalitas,
    dan birokrasi masyarakat modern yang semakin bertambah. Akan tetapi bukan
    agama yang menerima nilai-nilai institusionalisme baru, melainkan agama
    yang bersifat aliran-aliran.

    2. PELEMBAGAAN AGAMA

    Agama begitu universal, permanen (langgeng), dan mengatur dalam
    kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, akan sukar memahami
    masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah,
    apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan
    struktur agama.
    Dimensi ini mengindentifikasi pengaruh-pengaruh kepercayaan,
    praktek, pengalaman, dan pengeta huan keagamaan di dalam kehidupan
    sehari-hari. Terkandung makna ajaran "kerja" dalam pengertian
    teologis.
    Dimensi keyakinan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan dapat diterima
    sebagai dalil atau dasar analitis, namun hubungan-hubungan antara keempatnya
    tidak dapat diungkapkan tanpa data empiris.
    Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun
    tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham,
    1954).

    a. Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral
    Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakat
    menganut agama yang sarna. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam
    masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sarna. Agama
    menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya :
    1) Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral ke dalam sistem nilai
    masyarakat secara mutlak.
    2) Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga relatif belum
    berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian
    dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini
    nilai-nilai agama sering meningkatkan konservatisme dan
    menghalangi perubahan
    .
    b. Masyarakat-masyarakat Praindustri yang Sedang Berkembang.
    Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi
    yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan
    ikatan kepada sistem nilai dalam tiap masyarakat ini, tetapi pada saat
    yang sama lingkungan yang sakral dan yang sekular itu sedikitbanyaknya
    masih dapat dibedakan. Fase-fase kehidupan sosial diisi
    dengan upacara-upacara tertentu. Di lain pihak, agama tidak memberikan
    dukungan sempurna terhadap aktivitas sehari-hari; agama hanya
    memberikan dukungan terhadap adat-istiadat, dan terkadang merupakan
    suatu sistem tingkah laku tandingan terhadap sistem yang telah disahkan.
    Nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat menempatkan fokus utamanya
    pada pengintegrasian kaitan agama dengan masyarakat. Tugas ini tidak
    mudah sebab agama lebih tahan terhadap kajian ilmiah dibandingkan
    dengan adat dan kebiasaan. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu
    pandangan yang emosional dan fikiran yang bias (rational bias).
    Kebiasaan pandangan emosional ini akibat agama dengan segala
    sifatnya melibatkan nilai-nilai dasar yang menyebabkan agama itu
    hampir tidak mungkin dipandang dengan sikap yang netral. Pengamat
    biasanya sampai pada kesimpulan, bahwa agama bersifat mengelabui
    pikiran dan terbelakang, atau menyimpulkan agama bagi penganutnya
    terbaik dan tertinggi. Bila pengamat tadi menguraikannya secara ilmiah,
    maka ia akan memperlihatkan pandangan yang sifatnya menyalahkan
    atau membenarkan.
    Pendekatan rasional terhadap agama dengan penjelasan ilmiah
    biasanya akan mengacu dan berpedoman pada tingkah laku yang sifatnya
    ekonomi s dan teknologis, dan tentu kurang baik. Karena dalam tingkah
    laku unsur rasional akan lebih banyak, dan bila dikaitkan dengan agama
    yang melibatkan unsur-unsur pengetahuan di luar jangkauan manusia
    (transendental), seperangkat simbol dan keyakinan yang kuat, hal ini
    nampaknya keliru.
    Bila sifat rasional penuh dalam membahas agama yang ada pada
    manusia, maka berarti bersifat nonagama. Karena itu pendekatan dalam
    memandang agama hanya sebagai suatu gejala (fenomena) atau kejadian.
    Ilmuwan yang menganut pandangan ini, juga akhirnya kecewa
    mengetahui adanya manusia dengan sifat nonrasional mutlak atau terusmenerus
    nonrasional. Akhirnya ilmuwan akan kembali kepada
    interpretasi biologis, yang menganggap bahwa agama adalah ungkapan
    perasaan yang bersifat naluri (instink). Sebenarnya pandangan ini sama
    kelirunya karena tingkah laku agama (menurut penganut pada agama
    ini) sifatnya tidak rasional, dan kesimpulannya harus berdasarkan naluri.
    Justru sebenarnya tingkah laku agama yang sifatnya tidak rasional ini
    memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
    Agama melalui wahyunya atau kitab sucinya memberikan petunjuk
    kepada manusia guna memenuhi kebutuhan mendasar, yaitu selamat di
    dunia dan selamat di akhirat. di dalam perjuangannya tentu tidak boleh
    lalai. Untuk kepentingan tersebut perlu jaminan yang memberikan rasa
    aman bagi pemeluknya. Maka agama masuk dalam sistem ke1embagaan
    dan menjadi sesuatu yang rutin. Agama menjadi salah satu aspek
    kehidupan semua kelompok sosial, merupakan fenomena yang menyebar
    mulai dari bentuk perkumpulan manusia, keluarga, kelompok kerja, yang
    dalam beberapa hal penting bersifat keagamaan.
    Bermula dari para ahli agama yang mempunyai pengalaman agama
    dan adanya fungsi deferensiasi internal dan stratifikasi yang ditimbulkan
    oleh perkembangan agama, maka tampillah organisasi keagamaan yang
    terlembaga dan fungsinya adalah mengelola masalah keagamaan. Adanya
    organisasi keagamaan ini, meningkatnya pembagian kerja dan spesifikasi
    fungsi, memberikan kesempatan untuk memuaskan kebutuhan ekspresif
    dan adatif.
    Pengalaman tokoh agama dan juga merupakan pengalaman
    kharismatik, akan melahirkan suatu bentuk perkumpulan keagamaan, yang
    kemudian menjadi organisasi keagamaan terlembaga. Pengunduran diri
    atau kematian figur kharismatik, akan melahirkan krisis kesinambungan.
    Analisis yang perlu adalah mencoba memasukkan struktur dan pengalaman
    agama, sebab pengalaman agama, apabila dibicarakan, akan terbatas pada
    orang yang mengalaminya. Hal penting adalah mempelajari "wahyu"
    atau kitab sucinya, sebab lembaga keagamaan itu sendiri merupakan
    refleksi dari pengalaman ajaran wahyunya.
    Lembaga-lembaga keagamaan pada puncaknya berupa peribadatan,
    pola ide-ide dan keyakinan-keyakinan, dan tampil pula sebagai asosiasi
    atau organisasi. Misalnya pada kewajiban ibadah haji dan munculnya
    organisasi keagamaan.
    Lembaga ibadah haji dimulai dari terlibatnya berbagai peritiwa. Ada
    nama-nama penting seperti Adam, Ibrahim, Hajar, dan juga syetaan;
    tempatnya adalah Masjidil-Haram, Mas'a, Arafah, Masy'ar, Mina, dan
    Ka'bah yang merupakan simbol penting; ada peristiwa kurban, pakaian
    ihram, dan sebagainya. Adam dan Hawa dalam keadaan terpisah,
    kemudian keduanya berdoa: "Ya, Tuhan kami, kami telah menganiaya
    diri sendiri, dan jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat
    kepada kami, niscayalah kami termasuk orang-orang yang merugi." (alAraf:
    23) Setelah itu allah memerintahkan Adam untuk ibadah haji (pergi
    ke sesuatu untuk mengunjunginya). Tatkala sampai di suatu tempat
    (Arafah =tahu, kenaI), maka bertemulah ia dengan Hawa setelah diusir
    dari surga. Sebab itu dalam haji ada ketentuan wukuf (singgah). Nama
    Ibrahim selalu dikaitkan dengan Ka'bah sebagai pusat rohani agama Islam
    (kiblatnya agama Islam). Pada suatu peristiwa Allah memerintahkan Jibril
    membawa Ibrahim, Siti Hajar (istrinya), dan Ismail (putranya) yang masih
    kecil ke Makkah dari Palestina. Di suatu tempat, Ibrahim atas perintah
    Allah supaya meninggalkan istrinya. Hajar, dan anaknya, Ismail.
    Sepeninggalnya, Ismail menangis minta air. Tentu saja Hajar menjadi
    gelisah, maka ia lari mencari air ke bukit Shafa dan Marwa tujuh kali.
    Setelah itu, dengan kuasa tuhan, memancarlah air dari dekat kaki Ismail.
    Sebab itu dalam rukun haji ada sa'yi (berlari kecil). Hajar merupakan
    lambang itu yang bertanggung jawab, tidak pasrah, perjuangan fisik, dan
    meniadakan diri tenggelam ke dalam samudera cinta. Kurban dikaitkan
    resmi dengan ibadah haji. Lembaga ini berhubungan dengan sejarah rohani
    Ibrahim setelah ada perintah allah untuk menyembelih anaknya, Ismail,
    untuk menguji kesempurnaan tauhidnya (monoteisme). Sewaktu akan
    penyembelihan akan dilaksanakan, syetan sempat mengoda Ibrahim, agar
    hajar dan Ismail tidak melaksanakan perintah penyembelihannya. Untuk
    mengenang peristiwa tersebut, sewaktu ibadah haji diwajibkan melempar
    dengan batu (jumrah). Sewaktu Ismail akan disembelih oleh Ibrahim,
    ternyata oleh allah ia diganti dengan seekor gibas (domba) jantan. firman
    Allah: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap allah yaitu
    bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan pergi ke sana. Barang
    siapa yang kafir (terhadap kewajiban haji), maka bahwasanya Allah
    Mahakuasa (tidak memerlukan sesuatu dari alam semesta)," (AI-quran
    3:97). Jadi, kewajiban tersebut esensinya adalah evolusi manusia menuju
    allah dengan pengalaman agama yang penting. Mengandung simbolis
    dari filsafat "penciptaan Adam", "sejarah", "keesaan", "ideologi Islam",
    dan "ummah".
    Organisasii keagamaan yang tumbuh secara khusus semula dari
    pengalaman agama tokoh kharismatik pendiri organisasi, kemudian
    menjadi organisasi keagamaan yang terlembaga. Muhammadiyah, sebuah
    organisasi sosial Islam yang penting, dipelopori oleh pribadi Kiai Haji
    ahmad Dahlan yang menyebarkan pemikiran Muhammad Abduh dari
    Tafsir AI-Manar. ayat suci al-quran telah memberi inspirasi kepada Dahlan
    untuk mendirikan Muhammadiyah. Salah satu motto-nya ialah, bahwa
    Muhammadiyah dipandang sebagai "segolongan dari kaurn" rnengajak
    kepada kebaikan, mencegah perbuatan jahat (arnar rna'ruf nahi' anil
    munkar). Organisasi agama ini tidak lepas dari tokoh kharismatik Dahlan
    (di Indonesia) dan Abduh yang memikat Dahlan, terutama dalam praktek
    lahiriah dan pembaharuan pemikiran (ijtihad) menyangkut masalah fundamental
    masyarakat dan umat Islam. Demikian pula nadlatul Ulama
    (NU), yang artinya "kebangkitan ulama", menekankan keterikatan pada
    mazhab Sjafii, dan mengimbangi golongan pembaharu. Semula organisasi
    ini tidak mempunyai anggaran dasar (tahun 1926), baru setelah tahun
    1927 organisasi ini dirumuskan. Kegiatannya, selain tertib beragama,
    juga memperbaiki kehidupan sosial masyarakat.
    Dari contoh sosial, lembaga keagamaan berkembang sebagai pola
    ibadah, pola ide-ide, ketentuan (keyakinan), dan tampil sebagai bentuk
    asosiasi atau organisasi. Pelembagaan agama puncaknya terjadi pada
    tingkat intelektual, tingkat pemujaan (ibadat), dan tingkat organisasi.
    Tampilnya organisasi agama adalah akibat adanya "perubahan batin"
    atau kedalaman beragama, mengimbangi perkembangan masyarakat dalam
    hal alokasi fungsi, fasilitas, produksi, pendidikan, dan sebagainya. Agama
    menuju ke pengkhususan fungsional. Pengaitan agama tersebut mengambil
    bentuk dalam berbagai corak organisasi keagamaan.




    ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN bab 8

  • fajar adhi
  • Label:
  • ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN
    Judul "Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan" memberi petunjuk
    adanya sesuatu yang inheren, mungkin permasalahannya ialah adanya
    kontinuitas dan perubahan, harmoni atau disharmoni. Tidak mustahil ketiga
    masalah ini akan melihat masa lampau atau masa depan yang penuh dengan
    ketidakpastian, dan dapat melibatkan perdebatan semantika.
    "Ilmu Pengetahuan" lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri
    dari dua kata, "ilmu" dan "pengetahuan", yang masing-masing mempunyai
    identitas sendiri-sendiri. Dalam membicarakan "pengetahuan" saja akan
    menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan indera dalammemahami
    fakta pengalaman dan dunia realitas, hakikat pengetahuan, kebenaran,
    kebaikan, membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan, dsb. Kesemuanya
    telah lama dipersoalkan oleh para ahli filsafat seperti Socrates, Plato, dan
    Aristoteles, di mana teori pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat.
    Oleh J.P. Farrier, dalam Institutes of metaphisics (1854), pemikiran tentang
    teori pengetahuan itu disebut "epistemologi" (epistem = pengetahuan, logos=
    pembicaraan/ilmu).
    Keperluan sekarang adalah pengetahuan ilmiah yang harus ditingkatkan
    karena pengetahuan, perbuatan, ilmu. dan etika makin saling bertautan.
    Berulang kali harus diambil keputusan dalam menerapkan secara praktis
    pengetahuan ilmiah. Semuanya itu memperlihatkan suatu perpaduan dari
    pertimbangan moral ilmiah. Semuanya itu memperlihatkan suatu perpaduan
    dari pertimbangan moral ilmiah. Dalam hal ini dipertanyakan bagaimana
    mengkaji kemampuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan guna
    memanfaatkan sumber daya alam, dan bagaimana memanfaatkan sumber daya
    untuk membasmi kemiskinan.
    Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat
    menyongsong masa depan cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap
    demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional.
    Sebab teknologi, selain mempermudah kehidupan manusia, mempunyai
    dampak sosial yang sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi
    itu sendiri.
    Schumacher, dalam Kecil itu Indah, dunia modern yang dibentuk oleh
    teknologi menghadapi tiga krisis sekaligus. Pertama, sifat kemanusiaan
    berontak terhadap pola-pola politik, organisasi, dan teknologi yang tidak
    berperikemanusiaan, yang terasa menyesakan napas dan melemahkan badan.

    1. ILMU PENGETAHUAN
    Pembentukan ilmu akan berhadagan dengan objek yang merupakaan bahan
    dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menjadi tujuan
    penelitian bulat dan utuh. serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang
    mengarah kepada persoalan yang rnenjadi pusat perhatian. Langkah-langkah
    dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan
    tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan
    kepadafakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian
    menggolong-golongkan dan mernbuktikan dengan cara berpikir analitis,
    sintesis, induktif, dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan
    dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang
    merupakan pengingkaran.
    Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilrniah dan objektif diperlukan
    sikap yang bersifat ilmiah. Bukan membahas tujuan ilmu, melainkan
    rnendukung dalam mencapai tujuan ilmu itu sendiri, sehingga benar-benar
    objektif, terlepas dari prasangka pribadi yang bersifat subjektif. Sikap yang
    bersifat ilmiah itu meliputi ernpat hal:
    a. tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan
    ilrniah yang objektif.
    b. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi
    supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan
    terhadap hipotesis yang ada.
    c. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah
    maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai
    ilmu.
    d. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu
    telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
    Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran
    pengetahuan
    Dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut,
    perlu diperhatikan hambatan sosialnya. Bagaimana konteksnya dengan
    teknologi, dan kemungkinan untuk mewujudkan suatu perpaduan dan
    pertimbangan moral dan ilmiah. Sebab manusia tidak selalu sadar akan hal
    ini, dan manusia yang paling sederhana pun hanya menerima informasi
    mengenai kemungkinan yang dihasilkan oleh penelitian-penelitian sebelumnya.

    2. TEKNOLOGI
    teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal
    impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia
    menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul "The Technological
    Society" (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun
    arti atau maksudnya sarna. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya
    untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan
    totalitas motode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk
    memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia.
    Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980)
    memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    a. Rasionalitas, artinya tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan
    yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
    b. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak
    alamiah.
    c. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan
    dilaksankaan serba otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu
    mengelimkinasikan kegiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis.
    d. Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.
    e. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling
    bergantung.
    f. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan
    ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
    g. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
    Teknologi yang berkembang dengan pesat, meliputi berbagai bidng
    kehidupan manusia.

    Luasnya bidang teknik, digambarkan oleh Ellul
    sebagai berikut :
    1. Teknik meliputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan
    barang-barang industri.
    Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan kapital sehingga terjadi
    sentralisasi ekonmi. Bahkan ilmu ekonomi sendiri terserap oleh teknik.
    2. Teknik meliputi bidang organisasi seperti administrasi, pemerintahan,
    manajemen, hukum dan militer. Contohnya dalam organisasi negara, bagi
    seorang teknik negara hanyalah merupakan ruang lingkup untuk aplikasi
    alat-alat yang dihasilkan teknik. Negara tidak sepenuhnya bermakna
    sebagai ekspresi kehendak rakyat, tetapi dianggap perusahaan yang harus
    memberikan jasa dan dibuat berfungsi secara efisien. Negara tidak lagi
    berurusan dengan keadilan sosial sebagai tumpuannya, melainkan menurut
    ahli teknik negara harus menggunakan teknik secara efisien.
    3. Teknik meliputi bidang manusiawi, seperti pendidikan, kerja, olahraga,
    hiburan dan obat-obatan. Teknik telah menguasai seluruh sektor kehidupan
    manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan
    tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
    Pada masyarakat teknologi, ada tendensi bahwa kemajuan adalah suatu
    proses dehumanisasi secara perlahan-Iahan sampai akhirnya manusia
    takluk pada teknik.